Senin, 09 Oktober 2017

KONSEP DASAR KOMUNIKASI SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dimana pun kita berada, pastinya membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya dosen, politikus, pengacara, penjual atau pendakwah yang harus terampil dalam berkomunikasi. Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu. Memang apabila manusia dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan, ia tidak akan hidup sendiri. Seekor anak ayam, walaupun tanpa induk, mampu mencari makan sendiri. Manusia tanpa manusia lainnya pasti akan mati. Manusia tidak dikaruniai Tuhan dengan alat-alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri.
Dapat dikatakan bahwa di dalam kehidupan komunikasi adalah persyaratan yang utama dalam kehidupan manusia. Tidak ada manusia yang melepaskan hidupnya untuk berkomuikasi antar sesama. Dengan seperti itu, komunikasi sosial sangat penting dalam kehidupan manusia pada umumnya untuk membantunya berinteraksi dengan sesama, karena manusia tercipta sebagai mahluk sosial. Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur di dalam masyarakat secara lebih mendalam dan terorganisir. 
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari komunikasi sosial?
2.      Apa saja fungsi komunikasi sosial?
3.      Apa saja unsur-unsur yang terdapat didalam komunikasi sosial?
4.      Apa saja bentuk-bentuk komunikasi sosial?
5.      Bagaimana proses dan hubungan komunikasi dalam bimbingan konseling sosial  ?
6.      Bagaimana komunikasi dalam pelayanan bimbingan konseling sosial?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian komunikasi sosial
2.      Mengetahui Fungsi-fungsi komunikasi sosial
3.      Mengetahui unsur-unsur komunikasi sosial
4.      Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi sosial
5.      Mengetahui proses dan hubungan komunikasi dalam bimbingan konseling sosial
6.      Mengetahui komunikasi dalam pelayanan bimbingan konseling sosial


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Komunikasi adalah kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris Communication) berasal dari Bahasa latin communicatus, communication atau communicare yang berarti berbagai atau menjadi milik bersama. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Komunikasi sosial merupakan sebuah isyarat bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep diri, untuk kelangsungan hidup, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketergantungan, antara lain lewat komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain. Melalui komunikasi sosial kita bisa berkerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, kelompok belajar, perguruan tinggi, RT, RW, desa, kota, dan negara secara keseluruhan) untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasi sosial menurut beberapa para ahli sebagai berikut, :
1.              Goldstein
Komunikasi sosial merupakan keterampilan yang harus diambil pada individu yang menjalani interaksi dengan individu dalam interaksi dengan individu atau kelompok individu lainnya.
2.             Oteng Sutisna
Komunikasi sosial merupakan proses interaksi antara orang-orang atau kelompok atau kelompok sikap dan dimaksudkan untuk mempengaruhi perilaku orang dan kelompok dalam suatu organisasi, hal ini banyak disebut juga sebagai pola komunikasi oraganisasi.



3.              Fandy Tjptono dan Anastasia
Komunikasi dapat diartikan sebagai upaya untuk menyampaikan maksud tertentu kepada orang lain sehingga orang bisa memahami maksud yang disampaikan. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses pengiriman dari pengirim ke penerima dan menggunakan media tertentu.

B.     Fungsi Komunikasi Sosial
Dalam komunikasi sosial terdapat beberapa fungsi komunikasi sosial, yaitu,:
1.      Sebagai Pembentukan Konsep Diri
Konsep diri adalah pandangan kita mengenai siapa diri kita, dan itu hanya bisa kita peroleh lewat informasi yang diberikan orang lain kepada kita. Manusia yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia lainnya tidak mungkin mempunyai kesadaran bahwa dirinya adalah manusia. Kita sadar bahwa kita adalah manusia karena orang-orang disekeliling kita menunjukkan kepada kita lewat perilaku verbal dan nonverbal mereka bahwa kita manusia. Konsep diri kita yang paling dini umumnya dipengaruhi oleh keluarga, dan orang dekat lainnya disekitar kita, termasuk kerabat. Mereka itulah yang disebut significant others. Orang tua kita, atau siapapun yang memelihara kita pertama kalinya, mengatakan kepada kita lewat ucapan dan tindakan mereka bahwa kita baik, bodoh, cerdas nakal, rajin, tampan, cantik, dan sebagainya. Merekalah yang mengajari kita kata-kata pertama. Hingga derajat tertentu kita bagai kertas putih yang dapat mereka tulisi apa saja atau tanah liat yang dapat mereka bentuk sekehendak mereka.
Proses pembentukan konsep diri itu dapat digambarkan secara sederhana. Konsep diri kita tidak pernah terisolasi, melainkan bergantung, pada reaksi dan respon orang lain. Dalam masa pembentukan konsep diri itu, kita sering mengujinya, baik secara sadar ataupun secara tidak sadar. Kita dapat memperkirakan perbedaan konsep diri seseorang dengan memperhatikan kata-kata yang orang ucapkan, kita dapat menduga dari kelas atau golongan mana ia berasal. Sadar akan pentingnya citra diri dimata orang lain, sebagian orang berbicara dengan menggunakan banyak istilah asing, meskipun tatabahasa atau ucapannya keliru yang pada kata sebenarnya juga tersedia pada bahasa Indonesia agar dipandang intelektual dan modern.

2.      Sebagai Pernyataan Eksistensi Diri
Dalam hal ini, seseorang melakukan komunikasi itu sebagai pernyataan bahwa dirinya eksis. Seperti yang dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Rene Decrates, ia mengemukakan sebuah pernyataan bahwa (“saya berpikir, maka saya ada”) menjadi “Saya berbicara, maka saya ada”. Bila kita berdiam diri, orang lain akan memperlakukan kita seolah-olah kita tidak eksis. Namun kita berbicara, kita menyatakan bahwa sebenarnya kita ada. Inilah yang disebut aktualisasi diri atau lebih tepatnya eksistensi diri.

3.      Untuk Kelangsungan Hidup, Memupuk hubungan dan Memperoleh Kebahagiaan
Sejak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup, maka dari itu kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis kita seperti makan dan minum, dan memenuhi kebutuhan psikologis kita seperti sukses dan kebahagiaan. Komunikasi, dalam konteks apa pun, adalah bentuk dasar adaptasi terhadap lingkungan. Melalui komunikasi pula kita dapat memenuhi kebutuhan emosional kita dan juga dapat meningkatkan kesehatan mental kita. Kita belajar makna cinta, kasih sayang, keintiman, simpati, rasa hormat, rasa bangga, bahkan iri hati, dan kebencian.
Melalui komunikasi sosial, kita dapat mengalami berbagai kualitas perasaan itu dan membandingkannya antara perasaan yang satu dengan perasaan yang lainnya. Oleh karena itu, kita tidak mungkin, kita dapat mengenal cinta bila kita pun tidak mengenal benci. Kita tidak akan mengenal makna pelecehan bila kita tidak mengenal makna penghormatan. Lewat umpan balik dari orang lain kita memperoleh informasi bahwa kita orang yang berharga. Penegasan orang lain atas diri kita membuat kita merasa nyaman dengan diri sendiri dan percaya diri. Melalui komunikasi dengan orang lain, kita dapat memenuhi kebutuhan emosional dan intelektual kita, dengan memupuk hubungan yang hangat dengan orang-orang disekitar kita. Tanpa pengasuhan dan pendidikan yang wajar, manusia akan mengalami kemerosotan emosional dan intelektual. Kebutuhan emosional dan intelektual itu kita peroleh petama-tama dari keluarga kita, lalu dari orang-orang dekat disekeliling kita seperti kerabat dan kawan-kawan sebaya dan barulah dari masyarakat umumnya. Orang yang tidak memperoleh kasih sayang dan kehangatan dari orang-orang disekelilingnya  akan cendrung agresif.

C.    Unsur-unsur 
Pada dasarnya semua jenis komunikasi sosial atau teknik komunikasi memiliki beberapa unsur, yaitu:
1.       Komunikator
Sebagai pengirim atau pemberi informasi atau pesan kepada individu maupun kelompok lain.
2.      Pesan 
Sebagai obyek atau sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada individu atau kelompok lain.
3.      Media
Sebagai fasilitator pesan yang berupa visual, verbal, non verbal, lisan, maupun tulisan.
4.      Komunikan 
Sebagai penerima pesan atau informasi dari seorang komunikator.
5.      Feedback
Sebagai efek atau dampak dari komunikan yang ditimbulkan oleh adanya pesan yang disampaikan tersebut.

D.    Bentuk-Bentuk Komunikasi Sosial
Di dalam komunikasi sosial dapat digunakan di mana saja sesuai dengan kaidahnya. Adapun komunikasi sosial ini dapat disampaikan dalam berbagai jenis atau bentuk. bentuk-bentuk itu di antaranya :

1.      Asosiatif (Kerjasama)
Dimana komunikasi sosial ini dianggap sebagai media atau alat yang digunakan agar dapat menjalin hubungan dengan individu atau kelompok lain yang sudah menerima pesan dari seorang komunikator.

2.      Akomodasi
Komunikasi sosial dalam bentuk akomodasi ini merupakan komunikasi sosial yang disampaikan sesuai dengan keadaan atau situasi yang sedang berlangsung ketika informasi itu disampaikan kepada komunikan.

3.       Asimilasi
Dalam komunikasi sosial yang terjadi pada bentuk asimilasi ini lebih ditekankan pada suatu hasil dari hubungan interaksi yang terjadi atau usai dilakukan antar individu maupun kelompok.

4.      Disosiatif
Komunikasi sosial dalam bentuk disosiatif ini sebanarnya hampir sama dengan asosiatif yaitu bentuk komunikasi sosial yang bertujuan untuk menjalin kerjasama antar individu maupun kelompok lain. Namun, pada bentuk disosiatif ini lebih menjurus pada bentuk komunikasi sosial yang terjadi dan sesuai dengan adat atau norma juga aturan yang terjadi dalam masyarakat tersebut.

5.      Proses dan Hubungan Komunikasi dalam Bimbingan Konseling Sosial
Komunikasi juga ditunjukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi, pengendali dan kekuasaan, serta cinta kasih.
Secara singkat, kita ingin bergabung dan berhubungan dengan orang lain, kita ingin mengendalikan dan dikendalikan, kita ingin mencintai dan dicintai. Kebutuhan sosial ini hanya bisa dipenuhi dengan komunikasi interpersonal yang efektif.

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan ( ide atau gagasan ) dari satu pihak  ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi antara keduanya. Umumnya komunikasi dilakukan menggunakan kata-kata yang tepat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.

B.     Saran
Jika kita berkomunikasi kepada orang lain, kita harus menggunakan bahasa-bahasa yang baik dan sopan. Supaya orang lain dapat mengerti maksud dan tujuan yang kita sampaikan.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSEP DASAR KOMUNIKASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dimana pun kita berada, pastinya membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya d...