Senin, 15 Mei 2017

Tata Cara Pembuatan Footnote

Nama                           : Wiwi Rhamadona
Nim/semester              : 1601015073
Kelas                            : 2B
MataKuliah                 : Media Dalam BK
Fakultas/Prodi             : FKIP/BK
Dosen pembimbing     : Cici Yulia S.Pd I. M.pd

BIMBINGAN DAN KONSELING  DI SEKOLAH DASAR

Bimbingan  adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa: agar orang yang dibimibing dapat mengembangkan kemampuan dririnya sendiri dan mandiri: dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan: berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (disebut konselor) kepada anak yang sedang mengalami sesuatu masalah yang dihadapi klien.[1]
Adapun tujuannya adalah untuk membantu siswa sekolah dasar membuat pilihan-pilihan sesuai penyesuaian dan interpretasi dalam hubungannya dalam situasi tertentu.
Secara umum fungsi pelayanan bimbingan di sekolah adalah untuk membantu anak didik secara individu dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan tempat hidupnya. Secara operasional fungsi bimbingan dan konseling di sekolah, diantaranya:
a.       Bimbingan sebagai Motivator
Jarang sekali kita temukan seorang anak didik yang mampu mengatasi problematika hidupnya hidupnya tanpa bantuan orang lain. Manakala menghadapi problem, anak selalu mengharapkan adanya individu lain sebagai sandaran yang kokoh utnuk “mengadukan nasib”. Saudara, orang tua, teman akrab, guru, dan sebagainya contoh salah satu individu yang dapat menjadi sasaran “mengadukan nasib “. Dilingkungan sekolah (formal), bahkan di luar lingkungan sekolah (informal), guru, sebagai konselor, bertugas ganda sebagai motivator. Konselor sebagai motivator adalah konselor yang mampu menyelami alam pikiran konseli. Motivasi-motivasi yang diberikannya bukanlah suatu pengaruh untuk memaksakan kehendak dan pendapat konselor, tetapi bagaimana caranya agar motivasi tersebut dapat menumbuhkan keterikatan perasaan yang bulat pada diri konseli terhadap dirinya sendiri. Dengan kata lain, konseli tidak terbawa oleh perasaan motivator, tetapi bagaimana caranya agar konseli mampu mengembangkan dirinya sendiri atas dorongan konselor.
b.      Bimbingan sebagai Fasilitator
Pelayanan bimbingan di sekolah maerupakan fasilitas anak didik untuk mengarahkan kepribadiannya secara professional. Konselor, sebagai fasilitator, adalah konselor yang mampu membekali anak didik dengan pemahaman dan pengetahuan, nilai-nilai objektif, dan sebagainya dalam penyelesaian masalah konselinya.
c.       Bimbingan sebagai Dinamisator
Pola hidup yang dinamis, di samping diakibatkan ole faktor pembawaan, juga dapat dipengaruhi pula oelh faktor lingkungan. Lingkungan yang “agresif-positif” melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan pengembangan anak merupakan modal dasar pengembangan kepribadian individu. Dilingkungan sekolah sering kita temukan anak didik yang apatisterhadap rangsangan lingkungannya. Anak yang demikian akan cenderung memikirkan nasib dirinyadan mengabaikan nasib lingkungannya. Sarana hidup dinamis, di antaranya organisasi. Fasilitas organisasi yang ada dilingkungan sekolah, di antaranya OSIS, Pramuka, dan PMR. Konselor, sebagai dinamisator yang baik, akan respek terhadap pemanfaatan fasilitas organisasi untuk mengatasi siswa yang kurang dinamis atau kurang tanggap terhadap rangsangan di sekitarnya.
d.      Bimbingan sebagai Konduktor
Frustasi adalah salah satu wujud problematika anak didik. Pembimbing, sebagai konduktor, atas dasar pertimbangan yang operasional dan rasional, merupakan “penangkal” yang handal terhadap contoh wujud problematika tersebut.
e.       Bimbingan sebagai Evaluator
Kegiatan evaluasi merupakan tindakan yang paling akhir dalam mengukur sesuatu. Pelayanan bimbingan adalah suatu kegiatan yang selalu menuntut evaluasi terhadap segala tindakan yang telah dikerjakan konselor. Evaluasi merupakan wujud timbal balik antara tindakan dengan tujuan yang ingin dicapai ada kalanya menyimpang dari sasaran yang sebenarnya. Sehubungan dngan hal tersebut, evaluasi perlu kita lakukan dalam mengukur keberhasilan pelayanan bimibingan.[2]
Sebelum melakukan konseling ke siswa sekolah dasar, kita harus memahami permasalahan yang ada pada siswa sekolah dasar tersebut, agar dapat membantu mengentaskan masalah pada siswa yang bersangkutan. Anak lambat belajar adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental (fungsi intelektual di bawah teman-teman seusianya) disertai ketidakmampuan/kekurangmampuan untuk belajar dan untuk menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Masalah-masalah yan mungkin bisa jadi penyebab anak lambat belajar antara lain karena masalah konsentrasi, daya ingat yang lemah, kognisi, serta masalah social dan emosional.[3]
                Setelah mengetahui permasalahan pada siswa tersebut maka konselor dapat menentukan jenis layanan yang akan diberikan pada siswa tersebut. Adapun jenis layanan yang cocok diberikan pada anak sekolah dasar yaitu :
A.      Kelas 1
a.       Bimbingan pribadi-Sosial
(a)    Mengenal ciri-ciri pribadi khusus
(b)   Menjelaskan makna sikap
(c)    Menjelaskan makna sikap
(d)   Menjelaskan bagaimana latihan dan gizi mempengaruhi kesehatan jasmani dan mental
(e)   Menggambarkan tanggung jawab masing-masing di rumah
(f)     Menjelaskan makna kerjasama
b.      Bimbingan Belajar
(a)    Menggambarkan bagaimana merencanakan sesuatu yang akan dikerjakan di sekolah
(b)   Menggambarkan bagaimana keinginan untuk jadi apa kelak
(c)    Menggambarkan pelajaran apa yang disenangi
(d)   Menjelaskan arti suatu tes
c.       Bimbingan Karir
(a)    Mengenal perbedaan antara kawan sebaya
(b)   Menggambarkan bahwa mereka telah berubah sejak tahun-tahun sebelumnya
(c)    Menjelaskan bagaimana pentingnya bekerja
B.      Kelas 2
a.       Bimbingan Pribadi-Sosial
(a)    Mengenal dan menggambarkan perasaan bahagia dan sedih
(b)   Menjelaskan apa yang mereka pikir positif tentang dirinya
(c)    Menggambarkan bagaimana mereka memelihara kesehatan fisik
(d)   Mengenal kesamaan dan perbedaan dengan orang lain
b.      Bimbingan Belajar
(a)    Mengenal manfaat belajar
(b)   Menjabarkan tujuan
(c)    Menggambarkan situasi tertentu yang membuat sulit belajar
(d)   Menjelaskan beberapa maksud mengikuti les
c.       Bimbingan Karir
(a)    Menjelaskan kegiatan-kegiatan pekerjaan di lingkungan sekolah yang di lakukan dengan orang-orang tertentu
(b)   Mengenal apa yang akan diharapkan kira-kira tiga tahun mendatang
C.      Kelas 3
a.       Bimbingan Pribadi-sosial
(a)    Menggambarkan keadaan diri sendiri secara tepat kepada orang lain yang belum dikenal.
(b)   Mendiskusikan dua keterampilan yang dimilki
b.      Bimbingan belajar
(a)    Menunjukkan bahwa membuat catatan yang baik dapat membuat bekerja lebih efektif
(b)   Menjelaskan perbedaan antara tujuan jangka panjang
    B. Bimbingan Belajar
       (a) Mengenal pentingnya menyelesaikan tugas
       (b)  Menjelaskan bagaimana mempersiapkan tes
     C. Bimbingan Karir
       (a) Menjelaskan pola-pola kerja yang dikaitkan dengan jabatan tertentu
       (b) Menyatakan apa yang akan dilakukan lima belas. [4]
Setelah kita mendalami faktor apa yang saja yang dapat menghambat siswa lambat dalam belajar kita pun sebagai seorang konselor mengetahui tujuannya bimbingan konseling di sekolah dasar, yaitu untuk membantu siswa sekolah dasar membuat pilihan-pilihan sesuai penyesuaian dan interpretasi dalam hubungannya dalam situasi tertentu. Mengarahkan serta memberikan bimbingan kepada siswa sekolah dasar agar mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka secara lebih optimal dan terarah.[5]




[1] Prayitno dan Erman Amti, 2013. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Rineka Cipta: Jakarta, hlm. 99
[2] Gunawan Undang, 1999. Pelayanan Bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar, CV. Karang sewu: Bandung, hlm.52
[3] Ida Zusnani, 2013. Pendidikan Kepribadian Siswa SD-SMP, Tugu Publisher: Jakarta, hlm.182
[4] Gunawan Undang, Op. Cit, hlm.82
[5] Prayitno, Loc.Cit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KONSEP DASAR KOMUNIKASI SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Dimana pun kita berada, pastinya membutuhkan komunikasi dengan orang lain. Jadi bukan hanya d...